Friday, 2 May 2014

Panduan Sederhana Melanjutkan Ke Perguruan Tinggi

Ujian Nasional sudah selesai, bagi siswa SMU Sederajat saatnya menentukan pilihan apakah ingin bekerja atau ingin melanjutkan ke jenjang Perguruan Tinggi. Beberapa diantara siswa yang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi, tidak jarang kita menemui siswa yang bingung bahkan tidak punya tujuan ingin melanjutkan ke perguruan tinggi mana, dan lebih parah lagi bingung ingin mengambil jurusan apa. Oleh karena itu ada baiknya apabila ingin melanjutkan ke Perguruan Tinggi perlu mencari informasi tentang bentuk-bentuk pendidikan lanjutan, cara memantapkan pilihan pendidikan lanjut, dan kiat-kiat sukses studi lanjutan.


Bentuk-bentuk Perguruan Tinggi

a. Universitas
adalah suatu Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan program akademik dan/atau profesional yang beragam dan dikelompokkan dalam fakultas-fakultas. Setiap fakultas dibagi lagi dalam Program Stud/ Jurusan. Misalnya fakultas Ekonomi memiliki jurusan akuntansi dan manajemen
contoh universitas yang ada di indonesia adalah:
Universitas Negeri : UNY, UI, UGM, UNDIP, UNS, UNHAS
Universitas Swasta : UAD, UMY, UII, UPN, UDINUS, UTY, UPI

b. Institut
Adalah suatu perguruan tinggi yang menyelenggarakan program pendidikan akademik dan/ profesional dalam sekelompok disiplin ilmu pengetahuan, teknologi dan atau kesenian yang sejenis. misalnya Perguruan tinggi yang dengan program studi pertanian (IPB), seni (ISI)
contoh Institut:
Negeri : IPB, ITS, ISI
Swasta : ISTA, INSTIPER

c. Sekolah Tinggi
Adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan program pendidikan akademik dan/ atau profesional dalam lingkup satu disiplin ilmu tertentu. Misalnya Sekolah Tinggi Seni Rupa (memiliki jurusan Seni Lukis, Seni Patung)
contoh Sekolah Tinggi:
Negeri: STT Bandung, STAN, STTN
Swasta: STIE YKPN, STTNAS, STIKES

d. Akademi
Adalah Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan program pendidikan profesional dalam satu cabang atau sebagian cabang ilmu pengetahuan, teknologi atau kesenian tertentu menekankan pada ketrampilan praktik kerja dan kemampuan mandiri.
contoh akademi:
Negeri: AAU, AAL, AIP, ATK, APP
Swasta: ABA, YIPK, AA YKPN, AMIK, ASTER

e. Politeknik
adalah serupa dengan Akademi, menyelenggarakan program pendidikan profesional dan/ atau sejumlah bidang pengetahuan khusus. Bedanya dibandingkan dengan Akademi, Politeknik memberikan porsi lebih besar pada praktik.
contoh  Politeknik:
Negeri: Politeknik Manufaktur Bandung, Politeknik Negeri Jakarta
swasta: Politeknik API, Politeknik LPP


Hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan Perguruan Tinggi

Sebelum kita memilih Perguruan Tinggi prinsip dasar yang harus diperhatikan adalah
1. Kemampuan Akademik Siswa
2. Kesesuaian dengan Akademik Siswa
3. Menyesuaikan dengan cita-cita, bakat dan minat
4. Lokasi dan biaya Kuliah

selain itu hal lain yang perlu dipertimbangkan adalah :
1. Reputasi dari Perguruan Tinggi yang akan kita masuki
2. Status Akreditasi dari Program studi/ jurusan yang akan kita ambil
3. Daya tampung jurusan dan peluang diterima
4. Masa Depan karier dan pekerjaan dari program studi/ jurusan yang kita ambil
5. Fasilitas pendidikan
6. Prospek lulusan

Monday, 21 April 2014

Cara Belajar Yang Efektif dan Efisien

Belajar merupakan kewajiban bagi setiap pelajar. karena dalam pengertiannya Belajar adalah proses perubahan sikap, ketrampilan dan psikomotorik ke arah yang lebih baik. oleh karena itu belajar merupakan salah satu faktor pendukung dalam proses perkembangan manusia.Belajar dalam kehidupan sehari-hari terjadi karena proses pembiasaan perilaku manusia yang menetap dalam kepribadian dan sikap. 

Sebagai seorang pelajar, Belajar dalam hal ini dimaksudkan mempelajari materi atau mata pelajaran yang sedang ditempuh dalam pendidikannya. sebagai seorang pelajar menguasai materi pelajaran merupakan keharusan, karena kesuksesan pendidikan kita masih diukur dengan pencapaian penguasaan materi dengan Ulangan atau Ujian. 

Oleh karena itu kita sebagai guru pembimbing berkewajiban membantu peserta didik kita untuk bisa belajar dengan baik. hal tersebut dimaksudkan supaya peserta didik kita memperoleh hasil yang maksimal dalam belajarnya sesuai kapasitas dan kemampuannya. karena tidak jarang beberapa peserta didik masih belum mampu belajar dengan baik, padahal kapasitasnya dan kemampuannya cukup memadai untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Berikut ini cara belajar yang dapat dilakukan agar yang dilakukan lebih efektif:
  • merencanakan apa yang akan dipelajari
  • belajar memiliki tujuan
  • belajar dengan berkelompok
  • jangan menghafal tetapi memahami
  • memperbanyak referensi
  • dan lain sebagainya

Lebih lengkapnya ini saya kasih materi Power Poin untuk mengajar..




Monday, 17 March 2014

Istilah-Istilah Yang Biasa Digunakan Dalam Bimbingan Konseling


SALAM SEMANGAT saudaraku...

Dalam postingan sederhana sambil duduk-duduk santai kali ini saya akan mencoba menuliskan beberapa istilah yang sering digunakan dalam kegiiatan Bimbingan dan Konseling. Mungkin saudaraku sudah banyak yang tahu dan paham.. tapi mungkin ada juga yang belum.. nah tulisan ini bertujuan untuk membuka kembali pengetahuan kita mengenai istilah-istilah dalam bimbingan dan konseling..

Okay.. Langsung saja mulai dari istilah yang pertama.. 

  1. Alih Tangan Kasus merupakan kegiatan untuk untuk memperoleh penanganan yang lebih tepat dan tuntas atas permasalahan yang dialami Konseli dengan memindahkan penanganan kasus ke pihak lain yang lebih kompeten, seperti kepada guru mata pelajaran atau konselor, dokter serta ahli lainnya, dengan tujuan agar peserta didik dapat memperoleh penanganan yang lebih tepat dan tuntas atas permasalahan yang dihadapinya mela-lui pihak yang lebih kompeten.
  2. Analisis merupakan tahapan kegiatan yang terdiri dari pengumpulan informasi dan data mengenai konseli.
  3. Aplikasi Instrumentasi Data merupakan kegiatan untuk mengumpulkan data dan kete-rangan tentang peserta didik, tentang lingkungan peserta didik dan lingkungan lainnya, yang dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai instrumen, baik tes maupun non tes, dengan tujuan untuk memahami peserta didik dengan segala karakteristiknya dan memahami karakteristik lingkungan.
  4. Asesmen juga dapat diartikan evaluasi atau penilaian. 
  5. Atending dapat dipahami sebagai usaha pembinaan untuk menghadirkan  konseli  dalam proses konseling.
  6. Diagnosis merupakan tahapan untuk menemukan ketetapan dan pola yang dapat mengarahkan kepada permasalahan, sebab-sebabnya, serta sifat-sifat Konseli  yang relevan dan berpengaruh terhadap proses penyesuaian diri.
  7. Empati merupakan suatu kemampuan untuk memahami cara pandang (pikiran, ide) dan perasaan orang lain.
  8. Evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari pada sesuatu. Sesuai  dengan pendapat tersebut maka asesmen penguasaan kompetensi akade-mik serta asesmen kompetensi profesional konselor yakni mengacu pada kualitas seo-rang konselor serta pendidik konselor dalam unjuk kerjanya.
  9. Helping  relationship  yaitu hubungan untuk meningkatkan pertumbuhan, kematangan, fungsi, dan cara menghadapi kehidupan dengan memanfaatkan  berbagai  sumber internal pada pihak konseli.
  10. Himpunan Data merupakan kegiatan untuk menghimpun seluruh data dan keterangan yang relevan dengan keperluan pengembangan peserta didik. Himpunan data diselenggarakan secara berkelanjutan, sistematik, komprehensif, terpadu dan sifatnya tertutup.
  11. Kepribadian adalah suatu sistem yang saling tergantung dengan sifat dan faktor, seperti kecakapan, minat, sikap, dan temperamen.
  12. Konferensi Kasus merupakan kegiatan untuk membahas permasalahan peserta didik dalam suatu pertemuan yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat memberikan kete-rangan, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya permasalahan konseli. Pertemuan konferensi kasus bersifat terbatas dan tertutup. Tujuan konferensi kasus adalah untuk memperoleh keterangan dan membangun komitmen dari pihak yang terkait dan memi-liki pengaruh kuat terhadap Konseli dalam rangka pengentasan permasalahan Konseli.
  13. Konfrontasi dalam wawancara konseling dimaknai sebagai pemberian tanggapan terhadap pengungkapan kontradiksi dari Konseli.
  14. Kongruensi dalam hubungan konseling dimaknakan dengan “menunjukkan diri sendiri” apa adanya, berpenampilan terus terang dan yang lebih penting adalah ada kesesuaian antara segala hal yang dikomunikasikan secara verbal dengan non verbal.
  15. Konseli adalah seorang individu yang sedang mengalami masalah,
  16. Konseling merupakan sistem dan proses bantuan untuk mengentaskan masalah yang terbangun  dalam suatu hubungan tatap muka antara dua orang individu (Konseli  yang menghadapi masalah dengan konselor yang memiliki kualifikasi yang dipersyaratkan).
  17. Konselor adalah seseorang yang karena kewenangan dan keahliannya memberi bantuan kepada konseli.
  18. Konsultasi yaitu layanan yang membantu peserta didik dan atau pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta didik.
  19. Kunjungan Rumah merupakan kegiatan untuk memperoleh data, keterangan, kemudahan, dan komitmen bagi terentaskannya permasalahan peserta didik melalui kunjungan rumah konseli. Kerja sama dengan orang tua sangat diperlukan, dengan tujuan untuk memperoleh keterangan dan membangun komitmen dari pihak orang tua/ keluarga un-tuk mengentaskan permasalahan konseli.
  20. Layanan Bimbingan Kelompok:  layanan yang memungkinan sejumlah peserta didik secara bersama-sama melalui dinamika kelompok memperoleh bahan dan membahas pokok bahasan (topik) tertentu untuk menunjang pemahaman dan pengembangan kemampuan sosial, serta untuk pengambilan keputusan atau tindakan tertentu melalui dinamika kelompok, dengan tujuan agar peserta didik dapat memperoleh bahan dan membahas pokok bahasan (topik) tertentu untuk menunjang pemahaman dan pengembangan kemampuan sosial, serta untuk pengambilan keputusan atau tindakan tertentu melalui dinamika kelompok. Layanan Bimbingan Kelompok berfungsi untuk pemahaman dan pengembangan
  21. Layanan bimbingan klasikal adalah salah satu pelayanan dasar bimbingan yang dirancang menuntut konselor untuk melakuka kontak langsung dengan para peserta didik di  kelas secara terjadwal, konselor memberikan pelayanan bimbingan ini kepada peserta didik.
  22. Layanan Informasi; layanan yang memungkinan peserta didik menerima dan  memahami berbagai informasi (seperti: informasi belajar, pergaulan, karier, pendidikan lanjutan). Tujuan layanan informasi adalah membantu peserta didik agar dapat mengambil keputusan secara tepat tentang sesuatu, dalam bidang pribadi, sosial, belajar maupun karier berdasarkan informasi yang diperolehnya yang memadai. Layanan informasi pun berfungsi untuk pencegahan dan pemahaman.
  23. Layanan Konseling Kelompok merupakan layanan yang memungkinan peserta didik (masing-masing anggota kelompok) memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan permasalahan pribadi melalui dinamika kelompok, dengan tujuan agar peserta di-dik dapat memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan permasalahan pribadi melalui dinamika kelompok. Layanan Konseling Kelompok berfungsi untuk pengentasan dan advokasi.
  24. Layanan  Konseling Perorangan adalah layanan yang memungkinan peserta didik mendapatkan layanan langsung tatap muka (secara perorangan) untuk mengentaskan permasalahan yang dihadapinya dan perkembangan dirinya. Tujuan layanan konseling perorangan adalah agar peserta didik dapat mengentaskan masalah yang dihadapinya. Layanan  Konseling Perorangan berfungsi untuk pengentasan dan advokasi.
  25. Layanan Orientasi  adalah layanan yang memungkinan peserta didik memahami lingkungan baru, terutama  lingkungan sekolah dan obyek yang dipelajari, untuk mempermudah dan memperlancar berperannya peserta didik di lingkungan yang baru itu, sekurang-kurangnya diberikan dua kali dalam satu tahun yaitu pada setiap awal semester. Tujuan layanan orientasi adalah agar peserta didik dapat beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru secara tepat dan memadai, yang berfungsi untuk pencegahan dan pemahaman.
  26. Layanan Penempatan dan Penyaluran merupakan layanan yang memungkinan peserta didik memperoleh penempatan dan  penyaluran di dalam kelas, kelompok belajar, jurusan/  program studi, program latihan, magang, kegiatan ko/  ekstra kurikuler, dengan tujuan agar peserta didik dapat mengembangkan segenap bakat, minat dan segenap potensi lainnya. Layanan Penempatan dan Penyaluran berfungsi untuk pengembangan.
  27. Layanan penguasaan Konten adalah layanan yang memungkinan peserta didik mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik dalam penguasaan kompetensi yang cocok dengan kecepatan dan kemampuan dirinya serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya, dengan tujuan agar peserta didik dapat mengembangkan sikap dan ke-biasaan belajar yang baik. Layanan pembelajaran berfungsi untuk pengembangan.
  28. Manajemen bimbingan  konseling di sekolah oleh Muri (2008:4) mencakupi  kegiatan perencanaan kegiatan  bimbingan dan konseling (BK)  yang akan dilaksanakan, pengorganisasian (pengaturan dan pengalokasian kerja, wewenang, dan sumber daya dalam unit BK), pelaksanaan rencana  kegiatan, dan pengawasan/kontrol dan pengendalian kegiatan bimbingan  konseling (me-nurut bidang dan jenis layanan  konseling), dengan mengatur konselor dan sumber daya lainnya sehingga dapat membantu pengembangan individu secara optimal baik di seko-lah maupun di luar sekolah.
  29. Media Bimbingan dan  konseling adalah segala alat bantu yang dapat digunakan dalam melaksanakan program BK.
  30. Mediasi  yaitu layanan yang membantu peserta didik menyelesaikan permasalahan dan memperbaiki hubungan antar mereka.
  31. Paraprase adalah ketrampilan konseling berupa pengulangan kata-kata atau berbagai pemikiran kunci dari konseli dalam rumusan yang menggunakan kata-kata konselor sendiri.
  32. Pendekatan Sifat dan Faktor Memandang manusia merupakan sistem sifat atau faktor yang saling berkaitan antara satu dengan lainnya, seperti kecakapan, minat, sikap, dan temperamen.
  33. Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling (PTBK) adalah kegiatan penelitian untuk memberikan tindakan yang dilakukan dalam lingkup kegiatanbimbingan dan konseling.
  34. Pengembangan karir, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan karir.
  35. Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami, menilai, dan mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan minat, serta kondisi sesuai dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan dirinya secara realistik.
  36. Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga lingkungan sosial yang lebih luas.
  37. Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik mengembangkan kemampuan belajar dalam rangka mengikuti pendidikan sekolah/ madrasah dan belajar secara mandiri.
  38. Pengorganisasian adalah kegiatan membagi-bagi tugas pada orang yang terlibat dalam kerjasama . Prinsipnya adalah terbaginya tugas secara proporsional  Gibson (1982).
  39. Organizing merupakan semua kegiatan manejerial yang dilakukan untuk mewujudkan kegiatan yang direncanakan menjadi struktur tugas, wewenang dan menentukn tugas yang akan dilaksanakan.
  40. Refleksi Perasaan merupakan keterampilan konselor untuk merespons keadaan perasaan Konseli terhadap situasi yang sedang dihadapi.
  41. Sintesis merupakan langkah untuk merangkum dan mengatur data hasil analisis yang sedemikian rupa sehingga menunjukkan bakat konseli, kelemahan dan kekuatan, serta kemampuan penyesuaian diri.
  42. Teknik non tes adalah teknik pengumpulan data dengan menggunakan instrumen yang tidak tergolong terstandarisasi. Teknik non teknis lebih sesuai digunakan untuk menilai  aspek tingkah laku, seperti sikap, minat, perhatian, karakteristik dan lain sebagainya.
  43. Teknik tes adalah merupakan proses pengumpulan data dengan menggunakan tes yang telah terstandarisasi. Tes adalah suatu percobaan yang diadakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hasil pelajaran tertentu pada seseorang murid atau kelompok murid.

Wednesday, 19 February 2014

Materi : Masa Depan Milik Kita

Masa depan yang cerah menjadi impian setiap orang. 
Sukses dalam pendidikan, karier, dan kehidupan keluarga menjadi tujuan hidup manusia termasuk siswa kita. 
Oleh karena itu, sebagai guru pembimbing kita berkewajiban membantu siswa memperoleh gambaran serta motivasi untuk meraih masa depan yang cerah.

Untuk mendownload silahkan klik link dibawah ini..


SILAHKAN BERI MASUKAN 
UNTUK PERBAIKAN KONTEN BLOG SAYA
TERIMAKASIH.. MATUR NUWUN..

Sunday, 9 February 2014

Buku Pribadi Siswa

Siswa sebagai obyek bimbingan kita memiliki kepribadian dan perkembangan yang tentu berbeda-beda.  Namun kita terkadang memiliki kesulitan untuk mendapatkan riwayat perkembangan selama menjadi siswa di sekolah kita. Oleh karena itu kita memerlukan instrumen yang khusus mencatat riwayat perkembangan siswa secara pribadi.

Instrumen yang dapat mempermudah merekam riwayat siswa adalah Buku Pribadi Siswa, karena dapat digunakan untuk mencatat perkembangan siswa mulai dari ketika masuk ke sekolah sampai keluar dari sekolah.

Dalam buku pribadi yang saya buat secara umum mencakup :

  • Data Pribadi
  • Keadaan Pendidikan
  • Data Bimbingan
Untuk lebih jelasnya saudaraku dapat mendownload di link di bawah ini.. 


Oya.. itu bisa sampean cetak bolak balik.. dan susun hingga menjadi buku.. maaf karena tidak ada nomer halamannya.. tapi itu urut dari halaman judul.. sampai lembar terakhir..
semoga bermanfaat..

Saturday, 8 February 2014

Modul Pedoman Implementasi BK Dalam Kurikulum 2013

Dalam postingan pertama ini. Saya akan coba berbagi kepada saudaraku "Modul Pedoman Implementasu BK Dalam Kurikulum 2013". Ditetapkannya kurikulum 2013 sebagai pengganti KTSP tentunya dalam pelaksanaan bimbingan konseling di sekolah juga mengalami perkembangan. Dalam pelaksanaan kurikulum 2013 mengupayakan integrasi antara jenjang pendidikan dasar (SD) dan menengah (SMP/SMA). Oleh karena itu muncul program peminatan dalam kurikulum 2013 tidak terkecuali untuk bimbingan konseling. 

Oleh karena itu Guru Bimbingan dan Konseling dalam menyusun progam layanan bimbingan dan konseling dalam satuan pendidikan harus memuat pelayanan peminatan peserta didik. Sedangkan peminatan yang dimaksud adalah peminatan kelompok mata pelajaran, peminatan lintas mata pelajaran atau peminatan pendalaman materi pelajaran dan peminatan studi lanjutan.

Dan sebagai acuan dalam penyusunan Program Bimbingan dan Konseling saudaraku dapat mendownload "Modul Pedoman Implementasu BK Dalam Kurikulum 2013" di bawah ini :